Nabi
Muhammad SAW sebagai rahmat seluruh alam
A.
Kepribadian Nabi Muhammad
SAW dalam kehidupan masyarakat
1.
Memperbaiki pereonomian
masyarakat
Sebelum diutus menjadi nabi dan
rasul, nabi Muhammad SAW sudah sering memikirkan keadaan masyarakat quraisy
yang semakin rusak. Masyarakat yang dalam kehidupannya terbiasa menyembah
berhala, mabuk , berjudi, berkelahi, sampai berperang antar suku. Perilaku yang
demikian itu melemahkanperonomian dan tata sosial masyarakat.
Ketika berusia 20 tahun, nabi Muhammad SAW telah
memprakarsai suatu perjanjian damai dalam urusan perdagangan yang disebut
dengan “Hilf Al-Fudul”. Tujuannya antara lain untuk membantu orang-orang lemah
dan teraniaya agar tidak dirugikan dalam perdagangan, serta membantu fakir
miskin dalam meningkatkan perekonomian masyarakat mekah.
Setelah diangkat menjadi rasul, beliau lebih giat
lagi memerhatikan masalah-maslah sosial dan perekonomian pada masyarakat
quraisy. Masyarkat akan tenang dan khusyuk dalam beribadah apabila keadaan
masyarakat itu tertib, tenang, aman dan damai. Nabi Muhammad SAW mengajak
masyarakat quraisy agar meninggalkan cara-cara hidup, adat istiadat, dan
kepercayaan jahiliah. Dan menggantikannya dengan ajaran baru yaitu ajaran agama
islam.
Peran ajaran islam dalam perbaikan sosial
masyarakat mekah
a.
Meluruskan akidah dari
kepercayaan menyembah berhala kepada menyembah Allah
b.
Memperbaiki ahlak
masyarakat quraisy agar meninggalkan perbuatan tercela dan melakukan perbuatan
terpuji, seperti:
1) Menjauhi minuman yang memabukkan
2) Meninggalkan kebiasaan merasa malu dan terhina apabila mempunyai
bayi perempuan
3) Menghormati kaum perempuan
4) Meninggalkan judi
5) Menjauhi perselisihan antar sesama anggota masyarakat
c.
Menertibkan kehidupan masyarakat
dan meningkatkan perekonomian serta tata sosial masyarakat mekah, seperti:
1) Persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya
2) Mencari rezeki dengan cara yang halal
3) Saling menghormati antar sesama manusia
2.
Kasih sayang kepada sesama
a.
Sayang kepada anak-anak
Nabi Muhammad SAW sangat
menyayangi anak-anak. Beliau sering bersenda gurau dengan anak-anak para
sahabat, memangku dan menggendong mereka.
Pada suatu hari, nabi Muhammad SAW melihat adik
dari Anas (pelayan nabi) sedang menangis. Beliau piun bertanya kepada Anas,
“bagaimana keadaannya dan mengapa ia menangis?” pertanyaan beliau dijawab oleh
Anas, “seekor burungnya telah mati.” Mendengar jawaban itu beliau kemudian
menghampiri adik Anas dan menghiburnya, sehingga adik Anas kembali ceria.
b.
Sayang kepada pembantu
(pelayan)
Nabi Muhammad SAW mempunyai
seorang pelayan yang bernama Anas bin Malik. Ia adalah anak yang cerdas, lebih
kurang sepuluh tahun lamanya Anas melayani beliau, baik ketika dirumah maupun
dalam perjalanan. Selama melayani beliau, Anas tidak pernah dimarahi atau
dibentak.
Pada suatu hari, Anas disuruh
nabi Muhammad SAW saw pergi kepasar untuk mengerjakan suatu keperluan. Sampai
dipasar Anas melihat anak-anak yang sedang bermain. Ia menjadi tertarik dan
ikut bermain. Ketika Anas sedang asyik bermain, Nabi Muhammad SAW datang dan
memegang Anas sambil berkata, “Hai Anas, apakah engkau menuruti apa yang aku
perintahkan kepadamu?” anas menjawab, “Ya, aku pergi wahai rasulullah.” Nabi
Muhammad SAW tersenyum dan tidak marah atas keteledoran Anas
c.
Mengasihi orang yang lemah
Nabi Muhammad SAW sangat
mengasihi orang yang lemah. Beliau memerintahkan sahabt-sahabatnya untuk
menjaga dan melindungi kaum lemah.
Pada suatu hari, seorang
laki-laki mengadu kepada nabi Muhammad SAW sambil berkata: “Ya Rasulullah,
saya hamper saja tidak mengerjakan shalat berjamaah karena lamanya bacaan imam
dalam shalat.” Mendengar pengaduan itu, nabi Muhammad SAW bersabda kepada
orang banyak, “Wahai manusia, sesungguhnya kamu itu membuat orang lari saja!
Oleh sebab itu, barang siapa mengerjakan shalat bersama orang banyak, hendaklah
ia meringankan, karena diantara mereka ada orang yang sedang sakit, orang yang
lemah, dan yang mempunyai keperluan.”
d.
Pemurah, dermawan, dan
pemaaf
Nabi Muhammad SAW adalah manusia
yang murah hati dan dermawan. Jika beliau bertemu dengan orang yang memerlukan
bantuan, disuruhnya orang itu datang kepada bilal, bendaharawannya, untuk
diberi makan dan pakaian.
Suatu ketika nabi Muhammad SAW
memakai baju yang tebal pinggirannya. Tiba-tiba datang seorang badui. Orang itu
mendekatinya dan langsung menarik baju beliau dengan keras, hingga leher beliau
memerah dan sakit. Orang badui itu lalu berkata, “Hai Muhammad, perintahkan
agar aku diberi bagian harta Allah yang ada padamu!” nabi Muhammad SAW berpaling
kepada orang badui itu dengan senyum, beliau tidak marah. Beliau kemudian memerintahkan
agar orang badui itu di penuhi permintaannya. Setelah menerima pemberian Nabi Muhammad
SAW, si badui itu pergi dengan mengucapkan syukur dan terima kasih.
Begitulah akhalak beliau yang
dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Kasih sayangnya menyejukkan setiap orang yang
menerimanya. Kelembutan budi bahasanya membuat beliau disegani dan dikasihi
orang yang bertemu dengannya.
B.
Keteladanan Nabi Muhammad
SAW dalam memelihara lingkungan hidup
Lingkungan tempat kita hidup adalah karunia yang
amat penting untuk dijaga, dilestarikan, dan diselamatkan dari segala kerusakan.
Ketidak seimbangan lingkungan akan mengancam kehidupan manusia. Seperti banjir,
terjangkitnya wabah penyakit, polusi udara, dan lain-lain.
Lingkungan yang perlu kita jaga antara lain rumah
sebagai tempat tinggal kita, sekolah tempat belajar kita, masjid atau mushala
tempat kita beribadah. Begitu juga lingkungan di sekitar tempat-tempat
tersebut, seperti: jalan, saluran air, taman, dan sebagainya.
Agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
mengajarkan kepada pemeluknya untuk menjaga lingkungan. Merusak atau
membinasakan lingkungan dilarang oleh Allah swt, seperti firman-Nya dalam surah
Al-Baqarah ayat 205:
#sÎ)ur 4¯<uqs? 4Ótëy Îû ÇÚöF{$# yÅ¡øÿãÏ9 $ygÏù y7Î=ôgãur y^öysø9$# @ó¡¨Y9$#ur 3
ª!$#ur w =Ïtä y$|¡xÿø9$#
Dan apabila ia
berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya,
dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan (Qs. Al-Baqarah: 205)
Nabi Muhammad SAW banyak memberikan contoh yang
baik tentan bagaimana menjaga dan melestarikan lingkungan, misalnya perlakuan
beliau terhadap binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Sayang kepada hewan
Nabi Muhammad SAW menyayangi semua mahluk ciptaan
Allah swt. Pada suatu hari Aisyah mengenderai seekor unta. Karena unta itu
nakal, Aisyah memukulnya. Melihat Aisyah bersikap keras kepada unta yang sedang
dikenderainya, Rasulullah menegur Aisyah: “Hendaklah engkau berlaku lemah
lembut kepadanya.”
Nabi Muhammad SAW melarang orang membebani binatang
dengan mutan yang berat, atau memperkerjakan binatang melampaui batas kemampuan
binatang itu. Jika binatang itu ditunggangi misalnya kuda, hendaklah diperlakukan
secara baik. Sifat kasih sayang nabi Muhammad terhadap binatang tercermin dalam
larangan beliau kepada umatnya untuk tidak menjadikan binatan sebagai sasaran
dalam perlombaan memanah. Pada waktu itu, masyarakat arab gemar sekali
mengadakan perlombaan memanah dengan sasaran binatang. Perbuatan tersebut pada
zaman sekarang sama dengan menyambung ayam atau yang lainnya.
Menyayangi tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan adalah mahluk Allah yang perlu kita
jaga. Lingkungan yang asri bermanfaat untuk mencegah polusi udara. Jika
tumbuh-tumbuhan dirusak, timbul banjir, tanah longsor dan polusi udara. Hal itu
akan mengancam keselamatan umat manusia. Oleh karena itu, nabi Muhammad SAW
berpesan agar umatnya menjaga dan melestarikan tumbuh-tumbuhan.
Cara nabi Muhammad SAW memelihara dan menyelamatkan lingkungan dimulai
dari hal-hal yang kecil, seperti menjaga agar tanaman tetap hidup. Dengan
demikian umat manusia selain dapat memetik hasil dari taman, mereka juga
memperoleh udara yang bersih.
Dalam berperang pun, nabi Muhammad SAW sangat
menjunjung tinggi etika perang. Tujuan perang yang beliau lakukan adalah untuk
menghapuskan penindasan dan memulihkan perdamaian di muka bumi. Oleh karena
itu, jika pasukan muslim berhasil menaklukan musuh, beliau melarang kaum muslim
untuk merusak daerah itu. Penduduknya, kekayaannya, binatan peliharaan, dan
tumbuh-tumbuhannya tidak boleh dirusak. Tanah-tanah pertanian, rumah-rumah,
serta tempat ibadah umat agama lain, tidak boleh diganggu, itulah etika perang
yang diajarkan Rasulullah, sebagai upaya penyelamatan lingkungan hidup.
C.
Meneladani cara
bergaul nabi Muhammad SAW
Sejak kecil keistimewaan nabi Muhammad SAW sudah
terlihat. Beliau cerdas, bijaksana, serta tenang dalam menghadapi setiap
permaslahan. Di kalangan masyarakat quraisy beliau dikenal sebagai pemuda yang
memiliki ahlak tepuji, sehingga mereka memberinya gelar “Al-Amin” artinya jujur
dan dapat dipercaya.
Dalam pergaulan, nabi Muhammad SAW tidak suka
memilih-milih teman, namun beliau tidak ingin bergaul dengan orang-orang yang
memiliki ahlak buruk. Teman-teman beliau adalah anak-anak atau pemuda yang
berhlak baik. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau selalu menyenangkan hati
orang lain. Beliau sangat hormat kepada orang-orang yang lebih tua, mengasihi
teman teman sebayanya, dan menyayangi teman-teman yang lebih muda. Beliau suka
membantu orang yang lemah dan memerlukan, menghormati tamu, serta membela
kebenaran.
Sepanjang hayat, nabi Muhammad SAW tidak pernah
melakukan hal-hal yang tercela, seperti minum minuman keras, berjudi, atau
perbuatan tercela lainnya. Oleh karena itu, teman-temannya sangat segan, karena
beliau memiliki ahlak yang sangat mulia. Dengan demikian beliau sangat terkenal
akan kemuliaan ahlaknya. Beliau orang yang paling ramah, paling sopan, paling
jujur, paling lemah lembut, paling bersih jiwanya, paling peduli terhadap orang
lain, dan paling dapat dipercaya. Pendek
kata beliau memiliki ahlak yang sempurna dan paling pantas dijadikan teladan
oleh seluruh umat manusia di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar