Entri yang Diunggulkan

Hijrah ke Habsyi

Hijrah ke Habsyi (Habasyah) A.      Sebab-sebab kaum muslimin hijrah ke Habsyi Nabi Muhammad saw tidak tahan menyaksikan penderita...

Sabtu, 15 September 2018

kisah Sa'labah

Kisah Sa’labah

Pada zaman Nabi Muhammad saw, ada seorang sahabat yang hidupnya sangat miskin. Beliau sangat menyayanginya. Ia temasuk orang yang rajin beribadah. Ia tidak penah ketinggalan salat berjamaah di mesjid. Sahabat itu bernama Sa’labah.
Suatu hari, Sa’labah menghadap Nabi Muhammad saw. Ia berkeluh kesah tentang keadaannya yang serba kekurangan. Sa’labah mohon didoakan oleh Nabi Muhammad saw, agar Allah memberikan kekayaan yang banyak kepadanya. Beliau menolak pemintaan tersebut. Beliau menasehati Sa’labah agar hidup sederhana. Sa’labah terus mendesak beliau dan bekata, “ya Rasulullah, bukankah Allah jika memberikan kekayaan kepadaku, aku dapat memberikan kepada setiap orang haknya?” akhirnya, Nabi Muhammad mendoakan Sa’laba. Doa beliau dikabulkan Allah. Sa’labah memiliki kambing. Kambingnya berkembang biak dengan pesat sehingga ia memerlukan tempat yang lebih besar. Ia membangun tempat ternak agak jauh dari rumahnya. Setelah usahanya semakin berkembang, Sa’alabah mualai jarang kelihatan shalat berjamaah bersama Nabi Muhammad saw di mesjid. Setiap hari dia sibuk mengurus tenaknya. Bahkan, ia tidak menghadiri shalat jum’at. Nabi muhammmad menugaskan dua orang untuk menarik zakat dari Sa’labah. Ia menolak utusan tersebut. Ketika utusan beliau melaporkan keadaan Sa’labah, beliau berkata, “Celakalah Sa’labah!”
Nabi Muhammad saw marah kepada Sa’labah. Saat itu, turunlah surah at-Taubah ayat 75-78.
۞وَمِنۡهُم مَّنۡ عَٰهَدَ ٱللَّهَ لَئِنۡ ءَاتَىٰنَا مِن فَضۡلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٧٥ فَلَمَّآ ءَاتَىٰهُم مِّن فَضۡلِهِۦ بَخِلُواْ بِهِۦ وَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعۡرِضُونَ ٧٦ فَأَعۡقَبَهُمۡ نِفَاقٗا فِي قُلُوبِهِمۡ إِلَىٰ يَوۡمِ يَلۡقَوۡنَهُۥ بِمَآ أَخۡلَفُواْ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ ٧٧ أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَىٰهُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ ٧٨ 
75.  Dan diantara mereka ada orang yang Telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, Pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. 76.  Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). 77.  Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, Karena mereka Telah memungkiri terhadap Allah apa yang Telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga Karena mereka selalu berdusta. 78.Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.

Ketika Sa’labah mendengar ayat tersebut untuk mengecam dirinya, ia mulai ketakutan. Segeralah Sa’labah menemui Nabi Muhammad saw sambil menyerahkan zakatnya. Beliau menolak dan berkata, “Allah melarang aku menerimanya.” Mendengar perkataan beliau, Sa’labah menangis tersedu-sedu. Setelah Nabi Muhammmad saw wafat, Sa’labah menyerahkan zakatnya kepada Khalifah Abu Bakar. Abu Bakar menolaknya. Kemudian pada masa khalifah Umar bin Khattab, Sa’labah menyeahkan zakatnya. Umar bin Khattab juga menolaknya. Akhirnya, sa’labah meninggal pada masa khalifah Usman bin Affan.

Dari kisah sa’labah diatas, kita dapat memetik hikmahnya yaitu:
  1.  Ketika mendapat  musibah kita harus senantiasa bersabar
  2.  Ketika berjanji kita harus senantiasa menepatinya
  3. Ketika kita menjadi orang yang sukses, harus senantiasa membantu orang yang membutuhkannya serta tidak sombong
  4. Kita tidak boleh melupakan zakat sebagai kewajiban kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar