Bentuk-bentuk
Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Datang Islam
A.
Kepercayaan yang dianut bangsa arab sebelum datang
islam
Sebelum datangnya
islam, kepercayaan suku bangsa arab beraneka ragam, diantaranya Hanif,
Wahsaniyah, Majusi Yahudi, , dan Kristen.
1.
Hanif
Sebelum datangnya
islam, bangsa arab sudah menganut agama atau syariat yang dibawa oleh nabi
Ibrahim as dan Nabi Ismail as yang dikenal Hanif atau Hunafa
Hanif, yaitu
keyakinan yang mengakui keesaan Allah swt, Tuhan pencipta dan pengatur alam
semesta. Kaum hanif adalah kelompok penduduk Arab pada zaman Jahiliah. Mereka
merupakan orang-orang shaleh yang tidak mau mengikuti perilaku dan tata cara
peribadahan arab yang tidak masuk akal.
2.
Wahsaniyah
Keyakinan yang
dianut oleh bangsa arab lama kelamaan sudah tidak murni lagi seperti yang
diajarkan Nabi Ibrahim as. Takhayul sudah menodai kemurnian akidah agama hanif
tersebut, sehingga pada akhirnya sampai pada penyimpangan yang menyekutukan
Allah swt. Kepercayaan yang menyimpang dari agama hanif itu tekenal dengan
sebutan Wahsaniyah, yaitu kepercayaan yang menyekutukan Allah swt. Kepercayaan
ini melakukan penyembahan kepada berhala yang terbuat dari batu, kayu, emas dan
perak, bahkan yang terbuat dari roti.
3.
Majusi
Kepercayaan majusi
sering disebut juga agama Zoroaster, yaitu agama bangsa Media dan bangsa
Persia. Agama ini diajarkan oleh Zarathustra, seorang dari suku Spitama.
Pada dasarnya
kepercayaan ini mengajarkan kepecayaan adanya tuhan yang tunggal. Tuhan itu
oleh mereka disebut Ahura Mazda (Ormuz). Kitab suci yang dibawa oleh
Zarathustra adalah Zebdawesta. Mula-mula kitab ini menggunakan bahasa Zend
(Persia kuno), tetapi karena bahasa ini banyak tidak dimengerti oleh
penganutnya maka dibuatlah terjemahannya atau tafsirnya dalam bahsa Pahlewi.
Oleh karena itu, kitab ini diberi nama Zebdawesta artinya undang-undang yang
disertai tafsir. Zebdawesta berisikan tentang nyanyian-nyanyian, doa-doa untuk
bersembahyang, dan upacara-upacara berkorban (sesajen)
Dalam praktiknya,
para penganut majusi sangat memuliakan matahari, cahaya dan api. Bahkan
benda-benda ala mini dianggap mereka sebagai lambing Ahura Mazda, sehingga
ditempat-tempat peribadatan mereka selalu terdapat api. Oleh karena itu, mereka
dikenal sebagai penyembah api.
4.
Yahudi
Agama Yahudi
meupakan salah satu agama samawi. Agama ini memiliki kitab suci yang berupa
wahyu Allah swt, yaitu kitab taurat. Kitab taurat ini adalah kitab suci yang
diturunkan kepada nabi Musa as. Nama yahudi diambil dari nama salah seorang
anak keturunan nabi Ya’kub bin Ishak bin Ibrahim, yaitu Yahuda. Sebagaiman
disebutkan dalam sejarah bahwa nabi Ya’kub as mempunyai anak 13 orang. Diantara
ketiga belas bersaudara itu, yang paling banyak melahirkan anak keturunan
adalah Yahuda. Mereka kemudian membentuk suku atau kabilah bernama Yahudi.
Mereka pula yang taat menjaga dan memelihara kepercayaan nenek moyang mereka,
yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Ishak as.
Agama yahudi
menyebar di sebagian masyarakat arab melalui orang-orang yahudi yang pindah ke
Jazirah arab. Sementara itu, agama yahudi masuk ke yaman dibawa oleh As’ad Abu
Karib. Pada mulanya dia pergi berperang ke yastrib, kemudian memeluk agama
yahudi di sana. Sepulangnya ke yaman, ia membawa dua pemuka yahudi di sana.
Sehingga agama yahudi menyebar disana. Setelah As’ad meninggal dunia dan
digantikan anaknya, Yusuf Zu Nuwas, dia memerangi penduduk Najran yang menganut
agama Nasrani (masehi). Mereka dipaksa masuk agama yahudi. Karena mereka
menolak, mereka dibakar hidup-hidup di dalam parit.
5.
Nasrani
Istilah Nasrani
berasal dari nama kota Nazareth, yaitu kota kecil yang terletak di kaki sebuah
bukit dekat Yerussalem. Agama Nasrani dinamakan juga agama Kristen (Chirsten).
Agama Nasrani merupakan salah satu agama samawi yang dibawa oleh nabi Isa as.
Kitab sucinya adalah injil.
Agama Nasrani masuk
ke jazirah arab melalui pendudukan orang-orang Habsyah dan Romawi. Pendudukan
orang Habsyah yang pertama kali di yaman pada tahun 340 masehi. Bangsa arab
yang memeluk agama Nasrani adalah dari suku-suku ghassan, kabilah-kabilah
Taglib, Tai’ dan yang berdekatan dengan orang-orang romawi, bahkan sebagian
raja Hirah ada juga yang memeluk agama Nasrani.
B.
Jenis-jenis pemujaan bangsa Arab sebelum Islam
1.
Menyembah berhala
Berhala adalah
setiap benda yang disembah dan dipuja oleh manusia dalam bentuk patung, kayu,
atau benda-benda lain yang dianggap dapat memberikan perlindungan dan
pertolongan kepadanya. Di dalam Al-quran, berhala atau patung disebut as-sanam
atau al- asnam.
Pada masa jahiliah
atau sebelum islam dating, orang-orang arab banyak memuja berhala dengan cara
mempersembahkan kurban ke hadapan berhala dan memohon pertolongan serta
petunjuk dalam suatu persoalan penting. Dari sekian banyak berhala, ada
beberapa berhala terpenting yang mereka agung-agungkan, yaitu:
a.
Manat
Berhala manat terdapat di yastrib (sekarang Madinah).
Berhala ini banyak disembah oleh kabilah Arab, terutama kabilah Aus dan kabilah
Khazraj. Tempat pemujaan ini berupa batu putih, tetapi ada juga yang menyebut
batu hitam.
b.
Hubal
Berhala hubal adalah berhala yang terbesar dan
berbentuk manusia. Berhala ini terbuat dari batu akik dan diletakkan di sekitar
kakbah. Berhala hubal dianggap sebagai dewanya orang arab. Berhala hubal
disembah dan dipuja oleh orang-orang quraisy.
c.
Lata
Berhala lata merupakan dewa tertua yang terletak di
thaif. Berhala lata dianggap sebagai simbol dewa matahari. Berhala lata dipuja
oleh kabilah-kabilah arab badui seperti Hawazin
d.
Uzza
Berhala uzza terdapat di mekah sebagai sembahan
orang-orang quraisy. Selain itu, terdapat juga ditempat-tempat lain yang
didiami oleh suku-suku khuza’ah, ganm,
kinanah, saqif, dan ghatafan. Tempat pemujaannya berada di lembah Nakhlah,
diantara thaif dan mekah.
Selain berhala-berhala tersebut di atas, ada juga
berhala lain yaitu berhala Isaf dan Nailah. Kedua berhala ini diletakkan dekat
sumur zamzam, dekat kakbah. Orang-orang quraisy pada masa jahiliah melakukan
penyembelihan korban di hadapan berhala Isaf dan Nailah
2.
Menyembah api
Kepercayaan angsa
arab yang lainnya, ialah penyembahan terhadap api. Mereka menganggap api
sebagai lambang kekuatan diatas segala-galanya. Mereka memuja api sebagai
tuhannya. Olehkarena itu, mereka selalu menjaga agar api yang dipujannya itu
tidka padam. Mereka yang menyembah api disebut penganut Majusi. Penyembahan
terhadap api, banyak dilakukan oleh penduduk yaman. Namun, penganut penyembah
api ini pun menyebar di mekah yang berasal dari daerah Hirah. Orang quraisy
yang dikenal menganut ajaran ini adalah Arqa’ bin Habis dan Abu Su’ud.
3.
Penyembah bintang-bintang
Bintang-bintang yang
dimaksud disini adalah benda-benda langit yang mencarkan cahaya seperti
matahari, bulan, dan bintang-bintang. Mereka menyembah bintang-bintang karena
menganggap bintang-bintang tersebut diberi kekuasaan penuh oleh tuhan untuk
mengatur alam semesta. Ajaran penyembah terhadap bintang-bintang menyebar di
dederapa wilayah di jazirah arab. Kepercayaan ini pada umumnya dianut oleh kaum
Harran, Bahrain, dan beberapa wilayah pedalaman. Kepercayaan ini dibawa oleh
Abu Kabsyah ke Mekah. Ia menyembah bintang syara. Kepercayaan ini diikuti oleh
Bani Lakhm dan Bani Khuza’ah. Namun, orang-orang quraisy tidak begitu tertarik
dengan kepercayaan ini. Hanya sedikit saja yang menganut kepercayaan ini.
4.
Menyembah malaikat
Diantara bangsa
arab, ada juga yang menyembah dan menuhankan malaikat. Sebab, mereka menganggap
bahwa malaikat adalah anak tuhan.
5.
Menyembah Jin, Roh dan Hantu
Sebagian bangsa arab
ada yang menyembah jin dan roh-roh leluhur mereka atau menganggap hantu-hantu
sebagai makhluk yang terhormat. Bahkan ada suatu tempat jin yang terkenal
dengan nama Darahim. Mereka selalu mengorbankan binatang-binatang di tempat itu
agar selamat dari berbagai bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar